Jumat, 31 Januari 2014
Mengalahkan Lawan dengan Cinta
Tanpa Bentuk
Cerita sederhana ini merupakan gambaran dari sebuah ilmu bela diri Jepang yang dikenal begitu spiritual, yaitu aikido. Didirikan oleh O-Sensei (Guru Besar) Morihei Ueshiba, awalnya bentuk lama yang disebut Daito-ryu Aiki-Jutsu memang digunakan untuk bertarung (combat). Karena itu, bentuk lama ini tampak begitu agresif dan keras karena memang dimanfaatkan untuk keperluan menaklukkan musuh. Namun, dalam perkembangannya, sejalan dengan meningkatnya kehidupan spiritualitas, O-Sensei menciptakan gerakan aikido yang sifatnya lebih lembut dan tidak mengandung unsur kekerasan. Sifat inilah yang menandakan bahwa aikido bukanlah ilmu bela diri biasa. Aikido terdiri dari tiga kata. Ai artinya keselarasan (harmoni) atau kasih sayang, ki berarti jiwa/semangat, sedangkan do adalah cara/jalan. Jadi, aikido adalah suatu cara atau jalan untuk mencapai keselarasan antara gerakan tubuh dengan jiwa. “Dalam tingkatan lebih tinggi, aikido merupakan upaya kita untuk mencapai keselarasan dengan alam, energi universal,” tutur pemegang Dan 4 ini. Meski ada banyak gerakan yang ditunjukkan saat berlatih, entah itu kuncian atau melempar, pada dasarnya gerakan aikido ini tidak bersifat mencelakai. “Setiap gerakan sifatnya menunggu reaksi dari lawan,” ujar Hakim. Karena itu, aikidoka harus peka, sensitif. Lewat latihan terus-menerus, rasa perasaan, insting, terhadap segala sesuatu akan berkembang. Jadi, mengolah rasa menjadi hal penting dalam hal ini. Saat diserang lawan pun, aikidoka (sebutan bagi orang yang berlatih aikido) hanya akan melakukan gerakan memutar atau berbentuk spiral. “Gerakan memutar ini seperti tarian Sufi,” tutur Hakim, yang pernah mendalami langsung aikido dari para Sensei di Jepang.
Kesadaran Paling Utama
Karena tidak diajarkan untuk menyerang, menurut Sensei Hakim, seorang aikidoka mesti mengembangkan satu hal yang disebut kesadaran atau consciousness. Seluruh tubuh, jiwa, dan pikiran harus berada dalam keadaan menyatu. “Kesadaran bahwa kita hidup pada saat ini dan di sini menjadi utama dengan begitu, para aikidoka selalu bisa waspada dan siaga,” katanya. Sikap siaga ini lebih dari sekadar waspada, melainkan merupakan di posisi eling (Jawa = kesadaran penuh). Hidup kita tidak terjerat oleh kenangan masa lalu juga kekhawatiran akan masa depan. Semangat untuk surrender, pasrah kepada Penyelenggara Hidup, menjadi kekuatan. Tanpa adanya kemampuan ini, aikidoka tidak akan mampu mengalahkan lawan tanpa gerakan mematikan atau menyakiti. Tanpa adanya keharmonisan jiwa, tubuh, dan pikiran, aikidoka hanya akan belajar bela diri tak ubahnya seperti judo, karate, atau yang lainnya. Keinginan untuk menyerang dan mengalahkan hingga lawan tidak berkutik akan muncul dan menjadi hal penting. Dalam aikido, mengalahkan lawan bukanlah tujuan. Jiwa dan hati murni yang dipenuhi dengan cinta kasih menjadi dasar dan tujuan dari semua latihan ini. “Memang, tidak banyak aikidoka yang sampai pada pemahaman dan penghayatan seperti ini,” ungkap Hakim. Tidak heran, ada banyak versi aikido yang bisa dipelajari yang lebih menekankan soal bela dirinya. “Tidak mudah untuk sampai pada tahap ini. Seseorang harus melepaskan egonya, keinginannya untuk menang, juga menguasai orang lain atau lawan,” tambahnya.
Sumber : kompas
Istilah
Arti
A
ai harmoni, keselarasan, penyatuan
aihanmi posisi berdiri terhadap lawan, kaki depan sama kiri atau sama kanan, bandingkan dengan gyakuhanmi
aihanmi katatedori pegangan pada pergelangan tangan, kanan dengan kanan atau kiri dengan kiri, disebut juga kosadori, bandingkan dengan gyakuhanmi katatedori
aiki menyatukan ki dengan ki lawan
aikibatto latihan pedang, sendiri atau berpasangan
aikibudo cara bertarung sesuai dengan prinsip aiki, merupakan nama awal dari aikido
aikido jalan hidup menyatukan / menyelaraskan energi
aikidoka sebutan untuk seseorang yang mendalami aikido, terutama tingkat menengah dan profesional
Aikijinja kuil aikido di Iwama
aikijo latihan aikido menggunakan tongkat kayu
aikijutsu salah satu aliran beladiri Daito ryu, disebut juga aikijujutsu kayu
Aikikai organisasi dan label untuk aikido-nya Ueshiba
aikiken latihan aikido menggunakan pedang
aikinage lemparan-aiki, teknik melempar
aiki no michi aikido (michi=do)
aikiotoshi jatuhan-aiki, teknik melempar
aikitaiso senam pemanasan dalam aikido
aite rekan berlatih
arigato terima kasih
arigato gozaimasu terima kasih (untuk sesuatu yang masih berjalan)
arigato gozaimashita terima kasih (untuk sesuatu yang telah selesai dilakukan)
ashi kaki
ate pukulan, serangan
atemi serangan ke tubuh
awase gerakan yang menyatu dengan gerakan lawan
ayumiashi langkah kaki maju bergantian kanan dan kiri, seperti berjalan biasa, bandingkan dengan tsugiashi
B
barai/harai gerakan sapuan
batto menarik pedang dari sarungnya, disebut juga nuki
bo tongkat, lebih panjang dari jo
bokken pedang kayu
bokuto sama dengan bokken
bu perang, pertarungan, pertempuran
budo cara berperang / bertarung, seni beladiri Jepang
budoka seseorang yang menjalankan budo, terutama tingkat menengah dan profesiona
bugei terminologi lama dari seni perang
bukiwaza latihan teknik menggunakan senjata
bushi ksatria
bushi bushido
C
chado tradisi minum teh
chikara tenaga / kekuatan
choku langsung
chokutsuki serangan langsung menggunakan tongkat, berupa tusukan
chudan tengah, bandingkan dengan jodan dan gedan
chudan kamae posisi siaga dengan senjata berada setinggi perut
chukyusha murid tingkat menengah, masih dalam tingkat kyu
D
dai besar, disebut juga o
daisho sepasang pedang, panjang dan pendek
dame salah, buruk
Dan sebutan untuk tingkat kemahiran, sabuk hitam dalam seni beladiri Jepang
dao/tao adopsi kata dari bahasa Cina yang berarti jalan
deshi murid
do jalan, disebut juga michi
dogi pakaian untuk berlatih beladiri, disebut juga keikogi atau gi
do-in tradisi pijat untuk diri sendiri
dojo tempat berlatih beladiri
dojo cho pimpinan tempat berlatih
doka puisi tentang jalan hidup
domo banyak
domo arigato gozaimas terima kasih banyak (untuk sesuatu yang masih berjalan)
domo arigato gozaimashita terima kasih banyak (untuk sesuatu yang telah selesai dilakukan)dori take, catch, grab
dosa gerakan
doshu pimpinan budo
dozo silakan
E
embukai demonstrasi / pertunjukan untuk umum
empi serangan menggunakan sikut
eri leher, kerah baju
eridori cekikan pada leher menggunakan kerah baju
F
fukushidoin instruktur, pelatih, Dan 2-3, bandingkan dengan shidoin dan shihan
funakogi undo gerakan mendayung, disebut juga torifune
furitama latihan untuk membangkitkan ki
futaridori / futarigake bertarung melawan dua orang penyerang sekaligus
G
gaeshi / kaeshi berputar, berbalik
gamae / kamae kuda-kuda, posisi dasar, posisi siaga
gasshuku pemusatan pelatihan, latihan bersama
gedan bawah / rendah, bandingkan dengan jodan dan chudan
gedanbarai tangkisan / sapuan bawah
geiko / keiko latihan
geri / keiko tendangan
gi / keiko pakaian untuk berlatih beladiri, disebut juga keikogi atau dogi
giri / kiri / keiko gerakan memotong
go lima
gokyo teknik kuncian kelima
gomen nasai mohon maaf
gotai tubuh yang keras / kaku, latihan yang statis, bandingkan dengan gotai, ryutai dan kinagare
gyaku berkebalikan, berlawanan
gyakuhanmi posisi berdiri terhadap lawan, kaki depan berlawanan kiri dan kanan, bandingkan dengan aihanmi
gyakuhanmi katatedori pegangan pada pergelangan tangan, kanan dipegang kiri atau sebaliknya, bandingkan dengan aihanmi katatedori
gyakutsuki serangan dengan posisi tangan dan kaki berlawanan, bandingkan dengan oitsuki
H
hachi delapan
hai ya
hajime mulai
hakama celana trasional, digunakan di aikido
handachi berdiri
hanmi setengah badan
hanmi gamae posisi berdiri siaga
hanmi handachiwaza teknik pertarungan pada posisi duduk melawan berdiri
hanshi gelar di kendo, dari Dan 8 ke atas
hantai melawan
happo delapan arah, bandingkan dengan shiho
hara perut
harai / barai gerakan sapuan / tangkisan
harakiri menusuk perut sendiri, ritual bunuh diri, disebut juga seppuku
hassogaeshi salah satu teknik penggunaan tongkat kayu
hasso gamae posisi siaga dengan senjata berada setinggi bahu
henkawaza teknik pergantian, variasi pada teknik dasar
hiji sikut
hijidori pegangan pada sikut
hijikimeosae salah satu teknik kuncian, sering disebut juga dengan rokkyo
hiki menarik
hineri memelintir
hito e mi mengecilkan badan, posisi siaga dengan sudut pandang lebih luas dibanding hanmi
hiza lutut, dengkul
ho metode, cara
ho arah, sisi
hombu markas, pusat
Hombu dojo dojo pusat, istilah untuk dojo pusat Aikido di Tokyo
I
iaido seni permainan pedang Jepang
iaito pedang untuk latihan, tidak tajam
ichi satu
ichiban pertama, terbaik
iie tidak
iki tekad, semangat
ikkajo terminologi lama dari ikkyo
ikkyo teknik kuncian pertama
ikkyo undo gerakan dasar ikkyo
in sama artinya dengan yin (Cina), bandingkan dengan yo
ippon satu nilai
ipponken serangan dengan satu bukujari
irimi gerakan masuk
iriminage lemparan ke dalam, teknik lemparan
Iwama ryu gaya aikido Saito sensei
J
jiyuwaza atihan bebas
jo tongkat kayu, panjangnya 127,5 sentimeter
jo awase latihan penggunaan jo
jodan tinggi, atas, bandingkan dengan chudan dan gedan
jodan kamae posisi siaga dimana senjata berada di atas kepala
jodan tsuki tusukan ke arah kepala
jodanuke tangkisan atas
jodo gerakan tongkat
jodori pertahanan melawan tongkat
jokyusha murid tingkat menengah, dengan tingkat kyu yang lebih tinggi, bandingkan dengan chukyusha
ju lembut
judo cara / gerakan yang lembut, atau jalan menuju kelembutan
jujigarami / jujinage lemparan dengan tangan menyilang
jujutsu / jujinage seni yang lembut
jumbitaiso / jujinage senam pemanasan, disebut juga aikitaiso
juntsuki / jujinage serangan dengan posisi tangan dan kaki sama di depan, disebut juga oitsuki, bandingkan dengan gyakutsuki
jutai tubuh yang lentur, latihan yang lembut, bandingkan dengan gotai, ryutai dan kinagare
jutsu teknik / seni
K
kaeshi / gaeshi berputar, berbalik
kaeshitsuki serangan berbalik menggunakan tongkat
kaeshiwaza teknik serangan balik
kagami biraki perayaan Tahun Baru Jepang, setiap tanggal 11 Januari
kai klub, asosiasi
kaiso pendiri
kaitennage lemparan memutar, teknik lemparan
kaitenosae teknik kuncian memutar
kakaedori memeluk, merangkul
kakarigeiko serangan dalam satu garis lurus, bergiliran satu per satu
kamae / gamae posisi siaga, kuda-kuda dalam aikido
kami / gamae ke-esa-an, kekudusan
kamiza tempat terhormat di dojo, bandingkan dengan shomen dan shinzen
kampai sorak sorai
kan intuisi, perasaan
kangeiko latihan di musim dingin
kanji tulisan huruf Cina
kanren terkait, terhubung
kanrenwaza teknik yang saling terkait, satu teknik diikuti teknik lainnya, bandingkan dengan renzokuwaza
kansetsu tsendi tubuh
karatedo cara bertarung tangan kosong
kata bentuk, gerakan dasar
kata pundak, bahu
katadori pegangan pada bahu
katadori menuchi pegangan pada bahu diikuti dengan serangan shomenuchi
katamewaza teknik kuncian
katate teknik satu tangan
katatedori teknik pegangan pada satu tangan
keiko / geiko latihan
keikogi pakaian untuk latihan, disebut juga dogi
ken pedang Jepang, disebut juga katana, to, dan tachi
kendo anggar Jepang
ki spirit, semangat, energi hidup
kiai membangkitkan ki, biasanya berupa teriakan
kihon dasar
kihonwaza teknik dasar
kikai daerah pusat ki di tengah bagian badan
kime pemusatan pikiran
kimusubi mengikatkan ki pada ki lawan
kinagare / ki no nagare mengalirkan ki, latihan mengalirkan, bandingkan dengan gotai, jutai, dan ryutai
kirikaeshi gerakan momotong / menebas pada latihan pedang
koan teka-teki dalam zen
kobudo budo kuno
kogeki serangan
kogekiho teknik menyerang
kohai yunior, bandingkan dengan sempai
kokoro hati, keinginan, pikiran, juga disebut dengan shin
kokyu napas
kokyuho latihan pernapasan, teknik lemparan
kokyunage lemparan menggunakan pengaturan napas
kokyu ryoku kekuatan pengaturan napas
kokyu ryoku kekuatan pengaturan napas
kosa menyilang
kosadori pegangan menyilang, sama dengan aihanmi katatedori
koshi pinggul
koshinage lemparan menggunakan pinggul
kote pergelangan tangan
kotegaeshi membalik pergelangan tangan, teknik lemparan
kotehineri memutar pergelangantangan, sankyo
kotemawashi memelintir pergelangan tangan, nikyo
ku sembilan
ku kekosongan
kubi leher
kubishime kuncian di leher
kuden tradisi pengajaran ucap
kumi grup, kelompok
kumijo latihan penggunaan tongkat kayu, tongkat lawan tongkat
kumitachi latihan penggunaan pedang kayu, pedang lawan pedang
kumite pertarungan tangan kosong
kumiuchi gulat kuno Jepang dengan menggunakan persejataan lengkap
kuzushi memecah keseimbangan lawan
kyo belajar prinsip, dasar
kyoshi gelar di kendo, Dan 6-7
kyu tingkatan sebelum sabuk hitam, bandingkan dengan Dan
L
(L tidak digunakan dalam bahasa Jepang)
M
ma jarak dengan lawan
ma-ai jarak yang harmonis dengan lawan
mae depan, ke depan, bandingkan dengan ushiro
maegeri tendangan lurus ke depan
mae ukemi jatuhan bergulir ke depan
makiwara target untuk latihan memukul di karate
maru lingkaran
mawashi membalik, memutar
mawashigeri mtendangan memutar
me mata
men kepala
michi jalan, disebut juga do
migi kanan
misogi menyucikan, pembersihan, pemurnian
mochi pegangan, disebut juga dori
mo ikkai lakukan lagi
mokuso meditasi, disebut juga zazen
moro keduanya
mu tidak ada, kosong
mushin pikiran yang kosong
mudansha ingkat menengah sebelum Dan, bandingkan dengan yudansha
mune dada
munedori cengkeraman pada kerah baju bagian dada
musubi terikat menjadi satu
N
nagare mengalir
nage lemparan, juga digunakan sebagai sebutan untuk orang yang melaksanakan teknik aikido, bandingkan dengan tori
nagewaza teknik melempar
naginata tombak Jepang
nakaima disini dan sekarang
nana tujuh, padanan katanya adalah shichi
nen kesucian, kemurnian pikiran
ni dua
nikajo terminologi lama dari nikyo
nikyo teknik kuncian kedua
nin orang
ninindori bertarung melawan dua orang penyerang sekaligus, disebut juga futaridori / futarigake
ninja pesuruh, mata-mata di Jepang
noto memasukkan pedang ke dalam sarungnya
nuki menarik pedang dari sarungnya, disebut juga batto
nukite menyerang dengan jari
O
o besar, disebut juga dai
obi sabuk
ocha teh
oitsuki serangan dengan posisi tangan dan kaki sama di depan, disebut juga jontsuki, bandingkan dengan gyakutsuki
omote depan, permukaan, bandingkan dengan ura
Omotokyo aliran kepercayaan shinto
onegai shimasu mohon, memohon sesuatu
osae menekan ke bawah, plintiran
osensei guru besar, di aikido adalah Morihei Ueshiba
otagai ni rei saling hormat membungkuk
otoshi jatuhan
oyowaza teknik terapan, dimodifikasi untuk efisiensi
R
randori latihan bebas
rei hormat membungkuk
reigi etiket, sopan santun, disebut juga reishiki
renshi gelar dalam kendo, Dan 4-6
renshu latihan
renzoku berkelanjutan, terus menerus
renzoku uchikomi salah satu teknik penggunan tongkat
renzoku waza latihan berurutan, teknik yang berurutan
ritsurei hormat membungkuk dalam posisi berdiri
rokkyo hteknik kuncian keenam, lihat juga hijikime osae
roku enam
ryo keduanya
ryotedori genggaman pada kedua tangan
ryu sekolah
ryu sekolah
ryutai tubuh yang bergerak mengalir, bandingkan dengan gotai, jutai, dan kinagare
S
sabaki gerakan
sake arak Jepang
samurai untuk melindungi, kelompok ksatria Jepang
san tiga
sankajo terminologi lama dari sankyo
sankaku segitiga
sankakutai bentuk segitiga, posisi kaki dalam posisi siaga
sankyo teknik kuncian ketiga
sannindori / sanningake serangan dilakukan oleh tiga orang
sanpo tiga arah
satori pencerahan dalam zen
saya sarung pedang
seika no itten pusat tubuh, titik di bawah pusar, bandingkan dengan tanden
seiki semangat hidup
seiza cara duduk berlutut dalam aikido
sempai murid senior, bandingkan dengan kohai
sen no sen melakukan serangan terlebih dahulu sebelum diserang
sensei guru, pengajar, instruktur
sensen no sen serangan pendahuluan, inisiatif serangan
seppuku menusuk perut sendiri, ritual bunuhdiri, disebut juga harakiri
shi empat, padanan katanya adalah yon
shiai kompetisi, pertandingan
shichi tujuh, padanan katanya adalah nana
shidoin instruktur, pelatih, Dan 4-5, bandingkan dengan fukushidoin dan shihan
shihan instruktur pakar, tingkat tertinggi guru aikido, dan 6 ke atas, bandingkan dengan fukushidoin dan shidoin
shiho empat arah
shihonage lemparan empat arah, teknik lemparan
shikaku bujur sangkar
shikaku sudut mati
shiki keberanian, keteguhan hati
shikko shikko berjalan menggunakan lutut
shime kuncian
shin hati, niat, pikiran, padanan katanya adalah kokoro
shinken pedang tajam dari Jepang
shinto jalan para dewa, aliran kepercayaan Jepang
shinzen inggasana para dewa, di dalam dojo posisinya paling ujung dari pintu masuk, bandingkan dengan kamiza dan shomen
shisei postur, posisi tubuh
shite orang yang diserang, orang yang bertahan di aikido, disebut juga tori atau nage
shizentai postur / posisi tubuh yang natural / alami
shodan Dan tingkat satu
shomen kepala bagian depan
shomen ruangan utama di dojo, bandingkan dengan shinzen dan kamiza
shomen ni rei hormat membungkuk kepada ruangan utama di dojo
shomenuchi tebasan ke arah kepala bagian depan dari atas ke bawah
shoshinsha pemula
shuto serangan dengan punggung tangan
sodeguchidori pegangan pada manset lengan baju
soto sisi luar, bandingkan dengan uchi
sotodeshi murid yang tinggal di luar dojo, bandingkan dengan uchideshi
sotokaiten memutar ke arah luar, bandingkan dengan uchikaiten
sotouke menangkis dari luar, bandingkan dengan uchiuke
suburi latihan dasar menggunakan pedang atau tongkat
suki pembukaan
sumi sudut
sumimasen mohon maaf
sumo gulat tradisional Jepang
suri goresan, guratan
sutemiwaza teknik merusak keseimbangan lawan
suwariwaza teknik bertarung pada posisi duduk, disebut juga suwate
suwate teknik bertarung pada posisi duduk, disebut juga suwariwaza
T
AIKIDO
Aikido adalah sebuah seni bela diri tradisional Jepang, dikembangkan pada awal abad ini oleh Morihei Ueshiba (1883-1969), yang sekarang dikenal sebagai O-Sensei (guru yang terhormat). Morihei Ueshiba O-Sensei, Kaiso Aikido (pendiri), dilahirkan pada tahun 1883 di Tanabe, sebuah kota pantai di selatan Jepang. Dari masa muda, ia mempelajari berbagai ilmu bela diri, akhirnya termasuk sumo, pedang, teknik tombak , teknik tongkat , dan berbagai gaya jiujutsu, terutama gaya Daito dan Yagyu .
Sejak muda, Ueshiba terlihat telah menjadi orang yang sangat sensitif dan spiritual. Akhirnya ia dipengaruhi oleh pemimpin spiritual karismatik dan seniman Onisaburo Deguchi, ia datang untuk melihat latihan bela diri sebagai sarana pemurnian jiwa dan pelatihan rohani. Semasa hidupnya O-Sensei's melihat jepang terlibat dalam beberapa konflik yang paling keras dari abad ke-20, yang memuncak dalam Perang Pasifik. Namun, selama itu juga ia telah menemukan Aikido dan mendeklarasikan penemuannya itu sebagai cara untuk menjalin hubungan dengan orang-orang di dunia dalam perdamaian. Dengan cara ini, Budo Aikido yang sebenarnya - Jalan bela diri - bukan sekadar sebuah bujutsu (teknik bela diri) atau bugei (seni beladiri). Ketika seseorang berlatih bela diri seharusnya melakukannya bukan hanya sebagai sarana untuk menaklukkan orang lain, tetapi sebagai sarana untuk memperbaiki dan menyempurnakan diri, ini baru dapat dikatakan sebagai Budo. Semboyan yang terkenal dari O-Sensei, "Masakatsu Agatsu", mengandung esensi dari semangat Aikido: "kemenangan sejati adalah kemenangan atas diri sendiri." Keahlian teknik Sang Kaiso dan karismanya yang luar biasa mendapat dukungan dari perwira militer berpangkat tinggi , personil pemerintah, dan keluarga kerajaan selama hidupnya.
Setelah kematiannya pada tahun 1969, ia secara anumerta dianugerahi medali Imperial atas kontribusinya khas. Namun, disamping pengakuan dan penghargaan itu adalah universalitas wawasannya, dan visinya dalam cara bela diri yang terbuka untuk semua orang di dunia, yang telah mendorong fenomena pertumbuhan Aikido. Filsafat yang paling mulia dan niat samurai telah menjadi bagian dari budaya dunia, dan memberikan makanan rohani kepada jutaan orang dari semua budaya; ini terutama disebabkan oleh pengaruh terobosan Morihei Ueshiba O-Sensei.
Tingkatan Sabuk"ny
Tanpa Kyu
Tanpa Kyu Putih
Kyu 10
4
10B Putih
5
10A Kuning Strip 1 Oranye
6
10 Kuning Strip 2 Oranye
Kyu 9
7
9B Oranye
8
9A Oranye Strip 1 Merah
9
9 Oranye Strip 2 Merah
Kyu 8
10
8B Merah
11
8A Merah Strip 1 Hijau
12
8 Merah Strip 2 Hijau
Kyu 7
13
7B Hijau
14
7A Hijau Strip 1 Biru
15
7 Hijau Strip 2 Biru
Kyu 6
16 6 Biru/Putih *)
Kyu 5
5 Biru/Putih *)
Kyu 4
4 Biru/Putih *)
Kyu 3
3 Coklat
Kyu 2
2 Coklat
Kyu 1
1 Coklat
PROFIL
Dojo Kyoto adalah tempat berlatih Aikido, bertempat di Ruang Serba Guna Cluster Kyoto Kota Wisata Cibubur yang terletak di ujung taman yang dipenuhi rerumputan hijau, beberapa pohon bambu dan tumbuhan hijau lainnya membuat nyaman peserta Aikido ketika berlatih.
Dojo ini memiliki satu ruang latihan yang cukup luas yang dapat menampung banyak aikidoka untuk berlatih dan juga memiliki fasilitas 2 toilet yang bisa digunakan sebagai kamar ganti pakaian para Aikidoka. Matras sebagai alas untuk latihan juga tersedia dengan jumlah yang cukup banyak.
Dojo ini juga di design khusus menyerupai dojo-dojo di Jepang. Sehingga membuat betah latihan para Aikidoka.
*Note:
Pengelolaan Dojo Kyoto tidak lagi dilakukan oleh management Kota Wisata tapi sudah dilakukan secara mandiri oleh warga Cluster Kyoto. Dojo Kyoto merupakan ruang serba guna. Selain untuk kegiatan olah raga, juga digunakan/disewakan untuk kegiatan-kegiatan lain seperti keagamaan, pernikahan, shooting film dll. Untuk info detil penyewaan Dojo Kyoto, anda dapat menghubungi Sekretariat Cluster Kyoto
Tantangan Untuk Menaikan Sabuk
MATERI UJIAN KENAIKAN TINGKAT - KYU
INSTITUT AIKIDO INDONESIA
KYU 1 KYU 6
Tachi Waza:
Shomenuchi --> Ikkyo s/d Gokyo, Iriminage, Kaitenosae
Yokomenuchi --> Shihonage, Koshinage
Tsuki --> Kotegaeshi, Ikkyo s/d Gokyo
Ushiro Waza:
Ushiro Ryotedori -- > Sankyonage, Kotegaeshi
Hanmi Hamadachi:
Shomenuchi --> Iriminage
Suwari Waza:
Yokomenuchi -->Shihonage
Tachi Waza:
Aihanmi Katatedori --> Ikkyo
Yokomenuchi --> Shihonage
Shomenuchi --> Iriminage
Taisabaki: Irimi, Tenkan, Kaiten
Shiko: Mae, Ushiro, Kaiten
Ukemi: Mae, Ushiro
Ikko-Undo, Funakugi-Undo, Zengo-Undo, Shiho-Undo, Happo-Undo
KYU 2 KYU 7
Tachi Waza:
Shomenuchi --> Iriminage, Kaitenage
Yokomenuchi --> Shihonage, Kokyunage, Tenbinage
Tsuki --> Kotegaeshi, Iriminage, Sumiotoshi
Ushiro Waza:
Ushiro Ryotedori --> Jujigarami
Hanmi Handachi:
Yokomenuchi --> Shihonage
Tachi Waza:
Aihanmi Katatedori --> Ikkyo
Shomenuchi --> Iriminage
Taisabaki: Irimi, Tenkan, Kaiten
Shiko: Mae, Ushiro, Kaiten
Ukemi: Mae, Ushiro
Ikko-Undo, Funakugi-Undo, Zengo-Undo, Shiho-Undo, Happo-Undo
KYU 3 KYU 8
Tachi Waza:
Shomenuchi --> Ikkyo s/d Yonkyo, Iriminage, Kaitenage
Yokomenuchi --> Shihonage, Kokyunage
Tsuki --> Kotegaeshi, Sumiotoshi
Ryotedori --> Tenchinage, Kotegaeshi
Hanmi Handachi:
Ryotedori --> Shihonage
Taisabaki: Irimi, Tenkan, Kaiten
Sabaki Kata: Somenuchi, Yokomenuchi, Tsuki
Shiko: Mae, Ushiro, Kaiten
Ukemi: Mae, Ushiro,
Ikko-Undo, Funakugi-Undo
KYU 4 KYU 9
Tachi Waza:
Shomenuchi --> Ikkyo s/d Sonkyo, Iriminage, Kaitenage
Yokomenuchi --> Shihonage, Tenbinage
Tsuki --> Kotegaeshi
Ryotedori --> Tenchinage, Kotegaeshi
Morotedori --> Kokyunage
Taisabaki: Irimi, Tenkan, Kaiten
Sabaki Kata: Somenuchi, Yokomenuchi, Tsuki
Shiko: Mae, Ushiro, Kaiten
Ukemi: Mae, Ushiro,
KYU 5 KYU 10
Tachi Waza:
Aihanmi Katatedori --> Nikyo
Yokomenuchi --> Shihonage
Shomenuchi -->Iriminage, Ikkyo, Nikyo
Tsuki --> Kotegaeshi
Taisabaki: Irimi, Tenkan, Kaiten
Sabaki Kata: Somenuchi, Yokomenuchi, Tsuki
Shiko: Mae, Ushiro, Kaiten
Pelatih berwenang untuk menguji beradasarkan pertimbangan sendiri dengan memilih teknik yang dianggap sesuai
Jakarta, April 2009
Pendiri Aikido, Morihei Ueshiba, lahir di Jepang pada tanggal 14 Desember 1883. Sewaktu kecil, ia sering melihat preman memukuli ayahnya karena alasan politik. Dia berangkat untuk membuat dirinya kuat sehingga ia bisa membalas dendam. Ia mengabdikan dirinya untuk pengkondisian fisik yang berat dan akhirnya berlatih seni bela diri, menerima sertifikat master dalam beberapa gaya jujitsu, anggar, dan pertempuran dengan tombak. Meskipun memiliki kemampuan yang mengesankan pada fisik dan bela diri, bagaimanapun, ia merasa sangat tidak puas. Dia mulai menggali agama dengan harapan akan menemukan makna yang lebih dalam hidup, sambil terus mengejar studinya dari budo, atau seni bela diri. Dengan menggabungkan pelatihan bela diri dengan ideologi agama dan politik, ia menciptakan seni bela diri modern dari Aikido. Ueshiba memutuskan nama "Aikido" pada tahun 1942 (sebelum itu ia sebut seni bela diri "aikibudo" dan "aikinomichi").
O Sensei mengajar di Iwama dojo
Di sisi teknis, Aikido berakar pada beberapa gaya jujitsu (dari mana judo modern juga berasal), khususnya daitoryu-(aiki) jujitsu, serta seni pedang dan pertempuran dengan tombak. Terlihat mudah, kita dapat mengatakan bahwa Aikido mengambil gabungan kuncian dan lemparan dari jujitsu dan menggabungkan mereka dengan gerakan tubuh pedang dan pertempuran tombak. Namun, kita juga harus menyadari bahwa banyak teknik Aikido adalah hasil dari inovasi sendiri Guru Ueshiba.
Pada sisi agama, Ueshiba adalahpemuja salah satu agama di Jepang yang disebut "agama baru," Omotokyo. Omotokyo adalah bagian neo-Shinto, dan bagian sosial politik idealisme. Salah satu tujuan dari Omotokyo telah penyatuan umat manusia dalam sebuah "kerajaan surgawi di bumi" tunggal di mana semua agama akan bersatu di bawah bendera Omotokyo. Tidak mungkin cukup untuk memahami banyak dari tulisan dan ucapan O Sensei tanpa menjaga pengaruh kuat Omotokyo dalam pikirannya.
Meskipun apa yang banyak orang pikir atau klaim, tidak ada kesatuan filosofi Aikido. Apa yang ada, sebaliknya, adalah kumpulan terorganisir dan hanya sebagian koheren agama, keyakinan etika, dan metafisika yang hanya kurang lebih dimiliki oleh Aikidoka, dan salah satu penyebarannya dari mulut ke mulut atau ditemukan dalam publikasi yang tersebar tentang Aikido.
Beberapa contoh: "Aikido bukanlah cara untuk melawan dengan atau mengalahkan musuh, yang merupakan cara untuk mendamaikan dunia dan membuat semua manusia menjadi satu keluarga." "Inti dari Aikido adalah budidaya ki [kekuatan vital, daya internal, energi mental / spiritual]." "Rahasia Aikido adalah menjadi satu dengan alam semesta." "Aikido adalah cara yang utama untuk mencapai penguasaan diri akan fisik dan psikologis." "Tubuh adalah kesatuan yang konkret dari fisik dan spiritual yang diciptakan oleh alam semesta." Dan sebagainya.
Pada inti dari hampir semua interpretasi filosofis Aikido, kita dapat mengidentifikasi setidaknya dua prinsip yang berkaitan: (1) Komitmen untuk penyelesaian damai dari konflik bila memungkinkan. (2) Komitmen untuk perbaikan diri melalui pelatihan Aikido.
Langganan:
Postingan (Atom)